Selasa, 12 Juli 2011

Kandungan Vitamin dan Nutrisi Buah Apel

      Apel banyak memiliki kandungan vitamin, mineral serta unsur lain seperti fitokimia, serat, tanin, baron, asam tartar, dan lainnya. Zat inilah yang sangat dipelukan bagi tubuh kita untuk mencegah dan berbagai penyakit. Berikut penjelasannya :

Kaya vitamin

Buah apel kaya akan kandungan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C. kandungan vitamin C dalam apel membantu sistem imun manusia dan mencegah terjadi pendarahan dan pembengkakan pada gusi. Buah apel juga memiliki formula "rahasia" yang dapat membunuh 80 persen bakteri dalam mulut. Dengan demikian, kerusakan pada gigi bisa dihindari.

Kaya mineral

Buah apel mengandung banyak mineral. Mineral dalam buah apel antara lain kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan zinc.
Kalium
Kandungan zat gizi yang menonjol pada apel adalah kalium, khususnya pada apel merah. Kalium merupakan mineral yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat gizi ke sel-sel, mengendalikan keseimbangan cairan dalam jaringan dan sel tubuh, serta membantu mengatur tekanan darah. Kalium sendiri banyak terdapat pada buah apel yang berwarna merah.

Fitokimia              

Fitokimia di dalam apel akan berfungsi sebagal antioksidan yang melawan kolesterol jahat (LDL, Low Density Lipoprotein), yang potensial menyumbat pembuluh darah. Antioksidan akan mencegah kerusakan sel-sel atau jaringan pembuluh darah. Pada saat bersamaan, antioksidan akan meningkatkan kolesterol baik (HDL, High Density Lipoprotein), yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah.
Zat fitokimia yang terdapat pada kulit apel ini, menurut sebuah penelitian di Cornell University Amerika Serikat, bermanfaat menghambat pertumbuhan sel kanker usus sebesar 43 persen.
Fruktosa
Fruktosa dalam apel termasuk kategori gula sederhana yang memberikan rasa manis alami. Fruktosa dipecah relatif lambat, terutama bila dalam keadaan terkombinasi dengan serat apel. Karena apel akan membuat gula darah tetap dalam kondisi stabil, maka apel juga baik dikonsumsi bagi para penderia diabetes.

Kaya Serat

Kandungan serat apel ternyata terhitung tinggi, sebesar lima gram untuk setiap buah berukuran sedang. Jumlah ini lebih tinggi daripada kandungan serat pada kebanyakan produk sereal. Serat ini bermanfaat untuk melancarkan pencernaan dan menurunkan berat badan.
Selulosa, adalah serat yang tidak larut (dalam air) yang berada pada kulit apel. Sedangkan, pektin adalah tipe serat larut yang banyak dijumpai pada daging buah apel.
Serat tak larut, khususnya selulosa selain beberapa hemiselulosa dan lignin, dapat mempercepat perjalanan sisa makanan melintasi saluran percerna. Sementara serat larut dapat menimbulkan efek sebaliknya, memperlambat 'lalu lintas' sisa makanan.
Kedua bentuk serat ini sebenarnya sama-sama memunyai kekuatan mencuci perut. Kedua jenis serat dapat menyerap air dan membuat tinja lebih besar. Maka, jangan heran jika penderita konstipasi (sulit buang air besar), konsumsi apel utuh alias beserta kulitnya sangat dianjurkan.
Selain itu, apel baik untuk orang yang sedang dalam program diet. Hal ini disebabkan karena serat yang tinggi sehingga mencegah lapar datang lebih cepat. Buah apel juga berguna mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh untuk selanjutnya dibuang.

Tanin

Buah apel juga memiliki kandungan tanin. Tanin adalah zat yang berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi. Tidak hanya itu, tanin juga berfungsi mencegah infeksi saluran kencing dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Boron

Di dalam buah apel terdapat boron. Apakah boron itu? Boron berfungsi mempertahankan jumlah estrogen dalam tubuh seorang wanita. Gangguan penyakit pada saat menopause, seperti ancaman penyakit jantung dan kekeroposan tulang karena kurangnya hormon estrogen, bisa dicegah dengan boron yang terkandung dalam apel.

Flavonoid

Menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, apel paling banyak mengandung flavonoid dibandingkan dengan buah-buahan lain. Zat ini, menurut laporan tersebut, mampu menurunkan risiko kena penyakit kanker paru-paru sampai 50 persen. Selain itu ada kabar baik untuk kaum pria. Hasil penelitian Mayo Clinic di Amerika Serikat pada tahun 2001 membuktikan bahwa quacertin, sejenis flavonoid yang terkandung dalam apel, dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker prostat. Selain itu, flavonoid juga dapat mencegah terjadinya asma, karena zat ini mampu memperkuat paru-paru dan fungsi paru-paru.

Asam D-glucaric

Apakah Asam D-glucaric itu? Asam D-glucaric merupakan zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Asam D-glucaric juga terdapat di dalam buah apel. Jenis asam ini mampu mengurangi kolesterol sampai 35 persen

Quercetin

Hasil penelitian para ahli dari Cornell University menyatakan bahwa hanya apel, buah yang memiliki quercetin. Itu sama artinya apel mampu menyediakan antioksidan setara 1.500mg vitamin c dari ekstrak apel segar dari apel ukuran medium. Zat ini dibutuhkan guna meningkatkan kadar antioksidan guna mencegah berbagai macam penyakit. Biasanya at ini terdapat pada kulit apel.

Asam tartar

Di dalam sebuah apel juga terdapat asam tartar. Asam tartar yang dapat menyehatkan saluran pencernaan, karena zat ini mampu membunuh bakteri yang ada dalam saluran pencernaan.
Diatas merupakan daftar kandungan zat-zat bermanfaat dalam apel segar. Sekarang kita telah mengerti apa saja zat-zat dalam apel dan fungsinya untuk kesehatan tubuh kita. Sehingga kita tidak hanya bisa memakannya saja.
Pectin
Beberapa keajaiban pectin adalah sebagai zat antikolesterol, mengikat dan membuang racun di usus, menyerap kelebihan air dalam usus dan memperlunak feses, bila berinteraksi dengan vitamin C dapat menurunkan kolesterol darah, memperbaiki fungsi pencernaan dan mendorong sisa makanan di saluran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar